Saturday, June 16, 2012

Ciuman Pertama

Ciuman Pertama atau First Kiss atau Erste Kuss selalu memiliki kesan tersendiri pada setiap orang. Seniman mengapresiasinya dalam bentuk lagu dan cerita. Walaupun ciuman kedua, ketiga, dan seterusnya lebih baik, tetap saja ciuman pertama memberi kesan yang lebih dalam. Selalu ada yang pertama untuk suatu hal. Itulah moto dari ciuman pertama.

Jaman sekarang, jamannya Google dan Wiki, di sana bisa ditemukan cara memperoleh ciuman pertama. Kelahiran Google mengakhiri masa remajaku. Jadinya masa kecilku dan remajaku kurang terinformasi dengan baik.

Ketika aku kelas tiga SMP, di suatu tembok sekolah kulihat tulisan
Ciuman pertama
Indah dikenang
Napsu berkembang
Tangan Menggerayang
Anak hasilnya

Hmmm... bukanlah tulisan yang baik dan mendidik tentang cinta dan ciuman pertama. Saat itu juga bukanlah ciuman pertamaku.

Ciuman pertamaku terjadi ketika aku masih amat sangat muda. Aku lupa kapan. Mungkin umur 3 tahun. Ciuman ini betul-betul tidak bisa kulupakan. Kesannya begitu dalam.

Pertama kali, aku berciuman dengan seekor ayam. Hah?
Apakah aku seorang pengidap Zoophilia atau Beastility? Apakah aku memiliki kelainan seksual?
Jawabannya adalah Tidak.

Waktu itu, aku makan nasi dalam keadaan duduk di bawah. Aku lupa, apakah aku duduk bersila atau jongkok. Yang jelas, posisiku rendah. Karena masih kecil, aku makan dengan mulut yang belepotan nasi. Seekor ayam mendekati dengan penuh gairah. Nampaknya sih bukan gairah seksual, melainkan napsu lapar. Ayam itu langsung menyosor bibirku. Alasannya bukanlah cinta, melainkan nasi di bibirku. Aku menangis, bukan karena merasa ternoda oleh ciuman pertamaku dengan seekor ayam, melainkan karena bibirku berdarah.

Memang nasibku, memperoleh ciuman pertama dari seekor ayam.
Namun aku bersyukur kepada Tuhan, karena ciuman pertamaku bukan dengan seeokor King Cobra. 

Inilah pengalaman indah Tipe-X dengan Ciuman Pertama

Indahnya takkan pernah kulupa
Saat kurasakan ciuman pertama
Semua terasa bagai di surga
Penuh bunga-bunga oh sungguh luar biasa
Sampai tidur pun terbawa mimpi
Ingin rasakan dan rasakan lagi
Dan kuyakin ciuman pertama ini
Takkan sama rasanya, takkan sama nikmatnya
dengan ciuman lainnya
Terang saja, aku terbayang-bayang
Terang saja, aku mabuk kepayang

Nürnberg, 16 Juni 2012

iscab.saptocondro