Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, aku tak mau berpesan Natal.
- Selamat Natal 2012, dan perjalanan.
- Selamat Natal 2012, dan perlawanan terhadap keangkuhan.
- Selamat Natal 2011, dalam bahasa Jerman "Frohe Weihnachten"
- Selamat Natal 2009, dengan kondisi keuangan cash dan gairah jalan-jalan yang tidak jauh berbeda dengan sekarang 2013.
- Selamat Natal 2009, dalam beberapa bahasa.
- Selamat Natal 2008, dan kelahiran iscab di wordpress.
- Selamat Natal 2007, dan obrolan absurd.
Kini aku ingin mengenang suatu hari Natal di tahun 1995, yaitu 18 tahun lalu. Saat itu hujan rintik-rintik, seusai Misa Natal di sekolahku. Aku menunggu seorang wanita. Dia tidak datang. Aku pun tertunduk sedih sembari membiarkan tubuhku terpercik air yang turun dari langit.
Bandung di bulan Desember memiliki udara yang dingin. Kubiarkan udara malam kota Bandung yang romantis memeluk diriku yang sepi dan ditinggalkan. Kemanakah ia? Mengapa tahun itu belum ada telpon genggam? Mengapa tiada smartphone dengan aplikasi pesan teks saat itu?
Oh, Bandung, mengapa engkau merangkulku dengan udaramu? Mengapa bukan wanita itu yang mendekapku mesra? Oh, hujan rintik-rintik, mengapa dikau yang menyentuh kulitku saat itu? Mengapa bukan wanita itu yang mencubitku mesra? Aku ingin ia mencubit, memeluk, dan mencium, sehingga lagu Gombloh "Kugadaikan Cintaku" bisa terasa lebih bermakna.
Kawanku datang mendekatiku. Ia memandang diriku yang sedang muram. Kawanku hanya berkata bahwa dia memiliki kue tart di hari Natal. Dia bertanya untuk menawari tart itu. Aku tersenyum dan berkomentar mengenai ukuran kue tersebut yang sebesar patung Gaban di Dufan zaman dahulu. Dia bilang kalau kue ini untuk diriku dan keluargaku. Tanpa tanya mengapa aku sedikit sedih, kawanku memberi gesture yang menghiburku. Aku pun kembali tersenyum, walau hati masih pedih dan penasaran.
Semenjak itu, aku dirundung duka 7 tahun dalam kegelapan. Api yang berkobar dalam jiwaku menjadi hitam dan hanya tersisa sedikit bara. Aku kehilangan cahayaku. Namun aku tidak sendirian, kawan-kawan selalu ada yang bisa menemaniku. Aku tetap bersyukur atas kegelapan ini karena aku bisa mengerti apa itu terang.
Hingga kini aku mencari serpihan terang diriku untuk membangun Condro yang baru. Pembaharuan diriku adalah suatu proses yang takkan berakhir. Aku yakin aku akan mengumpulkan segenap terang yang kubutuhkan. Aku akan menyinari dunia dengan gelora semangatku.
Lagu Kahitna "Setahun Kemarin" menggambarkan segenap penantianku di Natal tahun 1995 itu. Entah berapa lama, satu jam menanti, kutermenung. Kencan pertama hilang tak bertepi di anganku. Melangkah pergi berteman sepi, berbayang teduh matamu.
Yang menarik dari video klip Kahitna "Setahun Kemarin" adalah Vonny Cornelia (wiki: id). Daripada menanti wanita itu, lebih baik aku mencari yang "Bening" kaya Vonny Cornelia aja deh.
Waktu telah berlalu. Entah kemana wanita itu. Dia tidak ada di Facebook, dan social media lainnya. Mungkin dia pergi ke suatu rimba. Jadi lebih baik kudengarkan lagu "Gereja Tua" dari Panjaitan Bersaudara (Panbers).
Kuhanya ingin dapat bertemu. Bila bertemu, puaslah hatiku. Itu kata Panbers.
OK, tahun 2014 adalah saatnya aku mencari terangku. Aku bermeditasi untuk merenungi masa-masa terbaikku (1993,1994, 1997-1999, 2003-2006). Apa yang membuatku menjadi penuh gairah di tahun-tahun itu. Aku memiliki semangat besar dalam hidup. Aku mencari Condro muda yang tenggelam dalam jiwaku yang terdalam karena terkubur oleh Condro tua. Aku ingin membangkitkan Condro muda yang membawa api yang bergelora membawa terang dan hangat bagi diriku dan sesamaku.
"Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu menyala!" Lukas 12:49.
Aku menyambut tahun 2014 dengan penuh semangat. Aku akan mencari terangku dalam setiap pekerjaanku, yaitu sebagai mahasiswa doktoral. Akan kucari cahaya itu, dalam segenap penitian karirku sebagai seorang pekerja sains. Akan kucari gelora api itu dalam seluruh perjuanganku dalam bercinta. Aku akan menemukan terang Condro yang baru dalam segenap jejaring perkawanan yang hangat.
Frohe Weihnachten und Guten Rutsch ins neue Jahr!
Selamat Natal dan Tahun Baru!
Bremen, 30 Desember 2013
iscab.saptocondro