***
Tahun ini, maksudnya 2011, baru saja 2 bulan. Bulan Februari, katanya banyak orang bunuh diri karena masalah cinta. Bisa kupahami, karena Valentine yang mereka rencanakan dan yang terjadi aktual memiliki galat yang besar. Kemudian mereka depresi lalu ingin bunuh diri. Aku baca artikel tentang orang yang patah hati di bulan Februari dan mau loncat dari BSM yang kemudian digagalkan satpam.
Kali ini, aku tidak terobsesi dengan kematian lagi. Aku mencintai kehidupan. Entah kenapa tahun ini, jiwaku penuh dengan cinta. Bagaimana dengan statusku? Aku masih jomblo. Tapi tahun ini aku penuh dengan optimisme akan kehidupan cintaku.
***
Kembali ke judul, yaitu kata hati. Kenapa aku menulis tentang kata hati?
Seumur hidup, dalam kehidupan cinta kusadari kalau aku tidak pernah sukses mengikuti orang lain. Aku hanya bisa sukses dalam cinta dan merasa menjadi manusia ketika mengikuti kata hatiku.
***
Ketika kuliah di Bandung, hanya demi status tidak jomblo, aku ngasal memilih orang. Aku pikir kalau jaman kuliah, sebaiknya orang tidak jomblo. Orang lain tidak jomblo maka akupun harus tidak jomblo. Saat itu, aku tak tahu sama sekali apa tujuan orang pacaran. Aku hanya tahu kalau aku harus sama seperti orang lain: punya pacar. Hasilnya adalah patah hati dan sempat kepikiran mau bunuh diri.
Seorang kawan berkata bahwa wanita bukan objek yang harus dimenangkan. Aku tak mengerti kata-katanya saat itu. Kini aku mengerti dulu aku hanya mencari wanita sebagai suatu barang untuk menambah titel "bukan jomblo". Walau hatiku sama sekali tak tergerak oleh cinta tapi dorongan sosial membuatku mengejar wanita. Yang ada adalah kegagalan.
***
Suatu hari di Januari 2003, kulihat dia memasuki ruangan. Wajahnya biasa saja tapi menarik. Aura yang ditampilkannya membuat kegelapan dalam diriku sirna berganti terang. Inikah cinta pada pandangan pertama?
Pertemuan-pertemuan kebetulan dan yang tidak dengannya selalu membuat rasa takut sirna. Entah kenapa semua rasa takutku disakiti manusia dan rasa tidak percaya dengan orang lain menjadi tak bermakna ketika dekat dirinya. A girl who save me from the dark side of myself. Itulah gambaran cewe itu.
Cewe ini menghiasi kehidupanku. Pikiranku tak pernah lepas darinya. Ketika aku bersama kawan-kawan cowoku, tiba-tiba aku manggil teman dengan nama cewe ini. Kawanku bengong. Ketika tidur, nampaknya aku sering menyebut nama cewe ini. Bokap dan nyokap tahu dari mana kalau aku tidak pernah cerita, pasti ketika aku lagi bicara dalam tidur.
Inikah jatuh cinta?
Perasaan ini tak pernah kualami lagi saat ini. Entah karena aku semakin dewasa. Entah karena hatiku sudah mati.
Yang aku suka dari wanita ini adalah dia bisa membuatku mengikuti kata hatiku.
Ketika ortu cewe ini menentang, aku tetap mengikuti kata hatiku.
Ketika ada teman-teman yang pengalaman cintanya lebih bagus dan sukses bilang kalau sebaiknya aku tidak bersama cewe ini, aku tetap mengikuti kata hatiku.
Cewe ini bisa membuatku mencari jati diriku dan mengikuti kata hati walau tantangan menghadang.
Cinta cewe ini sempat kudapatkan. Dan sekarang kulepas karena berbagai alasan. Janji kita cuma kalau dia umur 27 tahun masih jomblo, dan aku 35 tahun masih jomblo, maka aku akan melamarnya. Sekarang dia lagi punya cinta yang lain jadi kuhormati hubungannya dengan pria itu.
***
Di Jerman, sejak 2006 hingga kini, orang-orang selalu mengomentari kejombloanku. Aku juga kadang-kadang memancing-mancing juga, hehehe.
Banyak nasihat yang busuk dan yang baik dari kawan-kawan di Jerman tentang kehidupan cintaku. Aku berterimakasih atas semua perhatian mereka namun tak semua nasihat cocok dengan kehidupan cintaku.
Akibat kejombloanku ini, aku juga jadi sering diperkenalkan dengan banyak orang. Aku bersyukur punya teman-teman yang punya perhatian padaku. Aku ambil positifnya. Semua cewe yang dikenalin oleh teman-temanku, aku beri kesempatan. Kalau ada cewe yang bisa sedikit menggerakkan hatiku, aku coba. Kalau tidak, aku coba ngobrol siapa tahu suatu hari hatiku bisa bergerak dan aku bisa jatuh cinta lagi.
Bokap dan nyokap di Indonesia juga bertanya mengenai kehidupan cintaku. Terutama kapan nikah, hehehe. Biasanya aku tertawa saja di telpon lalu ganti topik pembicaraan. Temanku meramal kalau aku bakal dijodohkan nyokap. Hahaha!
Temanku yang lain juga meramal kalau tahun 2010, aku akan didatangi cewe pirang bermata biru dari Utara dan dia kelahiran tahun 1984, mirip Scarlett Johanssons. OK, gua didatangi cewe pirang mata biru dari Denmark (dari Utara), tapi kelahirannya bukan 1984 dan kaga mirip Scarlett. Hahaha!
Tapi aku tahu konteks ramalan temanku tentang 2010 ini. Aku diramal tahun 2008 di Kiel, Jerman. Saat itu, aku penuh dengan kekhawatiran dan lagi terombang-ambing. Temanku ini meramal tentang kehidupan karir, studi, dan cinta. Ketika aku mendengar ramalannya, aku tahu maksudnya. Di balik kata-kata ramalan itu terkandung "something between the line" yang harus dibaca. Ramalan temanku inilah yang membangun optimisme tahun-tahun berikutnya. Ramalan cintanya kaga tepat tapi ada hal lain yang bisa bikin gua bilang ramalan ini pas dan akan tepat bukan pada detail tahunnya.
***
Apa saja kata-kata temanku di Jerman tentang kehidupan cintaku?
Mana yang nasihat busuk dan mana yang nasihat baik?
Ada yang bilang kalau aku harus bayar pelacur buat latihan supaya kalau ketemu cewe kaga gugup. Nasihat ini kaga cocok buatku.
Ada yang bilang kalau aku harus mencoba pedekate dengan cewe yang jelek untuk berlatih, sebelum dicoba pada cewe yang cantik. Nasihat ini kaga cocok buatku. Udah dicoba jaman kuliah di Bandung dan gagal. Cewe kaga goblok, dia bisa bedain mana cowo yang betul-betul tertarik dan mana yang tidak.
Ada yang bilang "Lu kenapa kaga coba sama si X". Nasihat ini lebih bagus, worth trying. Tapi tetap saja kalau aku harus take it slowly kalau aku tidak terlalu tertarik dengan si X tadi. Kalau si X ingin cepat-cepat, berarti dia bukan wanita untukku.
Ada juga wanita X yang lumayan menarik di tahun 2010, tapi beberapa kejadian membuatku merasa bahwa Sang Kosmos tak mendukung kisah cinta ini berlanjut. Bahkan nyaris membawaku menuju the dark side of myself yang ingin kutinggalkan.
Teman-teman akan selalu memberi perhatian padaku. Kata-kata mereka (nasihat, ramalan, dll) belum tentu cocok. Aku juga punya pengalaman buruk mengikuti orang lain dalam kehidupan cinta. Lebih baik aku mengikuti kata hatiku dalam menjalani kehidupan cintaku. Toh, kehidupan cintaku bukan milik orang lain.
Aku yakin tahun 2011 ini, aku akan menemukan cinta yang sesuai kata hatiku.
Walau tak berkumis, aku optimis.
2 comments:
Ayo semangat pa. Tulisan bapa keren2, ayo nulis lagi! =)
Pengen nulis lagi.
Kini internet di rumah baru belum kupasang. Masih nunggu tukang yang datang minggu depan.
Post a Comment