Tuesday, December 31, 2013

Selamat Natal 2013

Sekarang hari keenam Natal 2013. Seharusnya kuucapkan Selamat Natal di hari pertama Natal atau malam Natal. Akan tetapi ada beberapa undangan asyik yang kuterima di kota Bremen ini. Aku tidak memiliki pesan Natal untuk tahun ini. Yang kumiliki hanyalah kenangan.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, aku tak mau berpesan Natal.

Kini aku ingin mengenang suatu hari Natal di tahun 1995, yaitu 18 tahun lalu. Saat itu hujan rintik-rintik, seusai Misa Natal di sekolahku. Aku menunggu seorang wanita. Dia tidak datang. Aku pun tertunduk sedih sembari membiarkan tubuhku terpercik air yang turun dari langit.

Bandung di bulan Desember memiliki udara yang dingin. Kubiarkan udara malam kota Bandung yang romantis memeluk diriku yang sepi dan ditinggalkan. Kemanakah ia? Mengapa tahun itu belum ada telpon genggam? Mengapa tiada smartphone dengan aplikasi pesan teks saat itu?

Oh, Bandung, mengapa engkau merangkulku dengan udaramu? Mengapa bukan wanita itu yang mendekapku mesra? Oh, hujan rintik-rintik, mengapa dikau yang menyentuh kulitku saat itu? Mengapa bukan wanita itu yang mencubitku mesra? Aku ingin ia mencubit, memeluk, dan mencium, sehingga lagu Gombloh "Kugadaikan Cintaku" bisa terasa lebih bermakna.

Kawanku datang mendekatiku. Ia memandang diriku yang sedang muram. Kawanku hanya berkata bahwa dia memiliki kue tart di hari Natal. Dia bertanya untuk menawari tart itu. Aku tersenyum dan berkomentar mengenai ukuran kue tersebut yang sebesar patung Gaban di Dufan zaman dahulu. Dia bilang kalau kue ini untuk diriku dan keluargaku. Tanpa tanya mengapa aku sedikit sedih, kawanku memberi gesture yang menghiburku. Aku pun kembali tersenyum, walau hati masih pedih dan penasaran.

Semenjak itu, aku dirundung duka 7 tahun dalam kegelapan. Api yang berkobar dalam jiwaku menjadi hitam dan hanya tersisa sedikit bara. Aku kehilangan cahayaku. Namun aku tidak sendirian, kawan-kawan selalu ada yang bisa menemaniku. Aku tetap bersyukur atas kegelapan ini karena aku bisa mengerti apa itu terang.

Hingga kini aku mencari serpihan terang diriku untuk membangun Condro yang baru. Pembaharuan diriku adalah suatu proses yang takkan berakhir. Aku yakin aku akan mengumpulkan segenap terang yang kubutuhkan. Aku akan menyinari dunia dengan gelora semangatku.

***

Lagu Kahitna "Setahun Kemarin" menggambarkan segenap penantianku di Natal tahun 1995 itu. Entah berapa lama, satu jam menanti, kutermenung.  Kencan pertama hilang tak bertepi di anganku. Melangkah pergi berteman sepi, berbayang teduh matamu.

Yang menarik dari video klip Kahitna "Setahun Kemarin" adalah Vonny Cornelia (wiki: id). Daripada menanti wanita itu, lebih baik aku mencari yang "Bening" kaya Vonny Cornelia aja deh.

Waktu telah berlalu. Entah kemana wanita itu. Dia tidak ada di Facebook, dan social media lainnya. Mungkin dia pergi ke suatu rimba. Jadi lebih baik kudengarkan lagu "Gereja Tua" dari Panjaitan Bersaudara (Panbers).

Kuhanya ingin dapat bertemu. Bila bertemu, puaslah hatiku. Itu kata Panbers.

***

OK, tahun 2014 adalah saatnya aku mencari terangku. Aku bermeditasi untuk merenungi masa-masa terbaikku (1993,1994, 1997-1999, 2003-2006). Apa yang membuatku menjadi penuh gairah di tahun-tahun itu. Aku memiliki semangat besar dalam hidup. Aku mencari Condro muda yang tenggelam dalam jiwaku yang terdalam karena terkubur oleh Condro tua. Aku ingin membangkitkan Condro muda yang membawa api yang bergelora membawa terang dan hangat bagi diriku dan sesamaku.

"Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu menyala!" Lukas 12:49.

Aku menyambut tahun 2014 dengan penuh semangat. Aku akan mencari terangku dalam setiap pekerjaanku, yaitu sebagai mahasiswa doktoral. Akan kucari cahaya itu, dalam segenap penitian karirku sebagai seorang pekerja sains. Akan kucari gelora api itu dalam seluruh perjuanganku dalam bercinta. Aku akan menemukan terang Condro yang baru dalam segenap jejaring perkawanan yang hangat.

***

Frohe Weihnachten und Guten Rutsch ins neue Jahr!
Selamat Natal dan Tahun Baru!

Bremen, 30 Desember 2013

iscab.saptocondro

Tuesday, December 24, 2013

Telpon Tak Terangkat

"Telpon Tak Terangkat" adalah satu teknik untuk menolak orang secara halus. Teknik ini cocok untuk orang yang sulit berbohong dan orang yang susah bilang "No" atau "Tidak". Aku termasuk orang yang gampang dirayu dan susah bilang tidak, jadinya sering menggunakan teknik ini untuk menghindari spamming telpon dari penawar kartu kredit atau kawan-kawan yang lagi semangat MLM (multi-level marketing).

Telephone spamming bukan hanya tentang kartu kredit saja, tapi juga asuransi, langganan majalah, game online, RBT, dll. Aku tidak membenci kawan-kawanku yang terlibat network marketing alias MLM, tapi aku sudah cukup puas dengan hubungan kita yang sebatas kawan, dan tidak perlu dikomodifikasi menjadi hubungan upline-downline.

Berhubung blog ini tentang cinta, maka "Telpon Tak Terangkat" adalah teknik yang dipakai untuk menolak orang yang punya niat pédékaté. Modus-modus pendekatan yang terdengar dalam alunan kata-kata dalam telpon bisa digagalkan dengan  teknik ini. Aku pernah menjadi korban dan pelaku dari teknik ini.

Teknik ini akan semakin "ciamik" (kata orang Jawa), kalau sebelumnya ada kata-kata "I will call you" atau "Nanti, gua telpon lu!". Sebetulnya teknik "Telpon Tak Terangkat" itu biasanya didahului dengan mantra tersebut. Jadi jangan percaya kalau ada yang bilang "I will call you".

Biasanya di suatu pertemuan acak, kita berkenalan dengan orang baru. Kita mengobrol sepertinya asyik. Lalu ada acara tukar nomor telpon. Tapi ketika ditelpon, ada teknik "Telpon Tak Terangkat". Itu pertanda bahwa ia tidak tertarik. Lupakan! Cari yang lain saja! Seperti kata Ustad Cinta dari Radio OZ Bandung, "Mohon MOVE ON, lahir dan batin!".

Teringat 3 tahun lalu, aku menjadi korban dari teknik "Telpon Tak Terangkat". Aku mencoba menelpon, tapi tidak diangkat. Suatu hari aku bertemu, aku pun bertanya mengapa tidak mengangkat telpon. Seperti biasa, ada jawaban kalau lagi di kamar mandi, lagi sibuk ini-itu, dll. Sebagai seorang pencari jodoh, kita perlu sadar bahwa segenap alasan ini dan teknik "Telpon Tak Terangkat" adalah pertanda bahwa ia tidak tertarik.

Sebagai orang yang pernah di-MLM-in, kita harus membuat daftar prospek, yang disebut "The Hitlist". Jadinya daftar prospek ini bukan hanya diterapkan di dunia MLM saja melainkan juga dalam dunia pencarian jodoh. Jika satu prospek gagal didekati, masih ada prospek yang lain. Perpanjang "Hitlist" ini dengan memperluas jejaring sosial. Semakin banyak kawan, semakin mudah jodoh. Jangan biarkan teknik "Telpon Tak Terangkat" membuatmu rendah diri. "He or she is not just into you". Seperti kata The PanasDalam, jumlah wanita di dunia ada tiga milyar dua puluh satu, jadi wanita buatku bukan hanya dia saja.

Tiga tahun lalu, aku jadi korban teknik "Telpon Tak Terangkat" dari Lady Gaga dan Beyoncé.


Bukan hanya mereka, aku juga jadi korban Rachel dan Sunshine dari Glee. Telponku kaga diangkat, euy.


Tahun ini, aku jadi korban teknik "Telpon Tak Terangkat" dari Jenita Janet. Aku betul-betul di-"reject".


Kesimpulan dari tulisan ini adalah jika telponmu tidak diangkat, itu artinya dia tidak tertarik. Segeralah MOVE ON! Ini bukan hanya berlaku bagi agen asuransi, MLM, dan kartu kredit saja, tapi juga bagi pemburu cinta. MOVE ON! Cari prospek yang lain. Perluas jejaring sosial.

Kalau masih susah MOVE ON, mari temani Aa bernyanyi di sini.

Bremen, 24 Desember 2013

iscab.saptocondro